Friday 9 December 2016

Teknik Pemijahan Ikan Kakap Putih

pemijahan
Untuk melaksanakan pemijahan ada dua cara yang dapat dilakukan. Dua cara itu adalah dengan pemijatan maupun dengan cara pemijahan dalam bak.

1.     Pemijahan dengan cara pemijatan
Pemijahan dengan cara pemijatan merupakan cara yang terbaik guna memperoleh produksi benih ikan kakap secara kuantitas. Adapun induk yang dipakai untuk memijahkan dengan cara pemijatan  jika induk itu telah berukuran antara 2 hingga 10 kg. Adapun kadungan sperma idelanya memiliki sperma berkisar antara 5 hingga 15 ml. Adapun untuk induk kakap betina yang paling idela berbobot 3 kg. Dengan demikian, ikan betina ini akan mampu memproduksi telur sebanya 1-1,5 juta butir.
Ada teknik khusus yang perlu kita lakukan dengan pemijahan model ini agar tidak merusak telur dan induknya. Teknik-teknik itu adalah sebagai berikut.

a.     Teknik pemijatan terhadap induk kakap
Pemijatan induk kakap betina harus dilakukan oleh dua orang. Satu orang memegang  induk kakap betina. Satu orang lagi bagian memijat perut induk kakap betina. Siapkan pula sebuah wadah di bawah ikan tersebut guna menampung telur yang dihasilkan dari pemijatan.
Pemijatan dilakukan secara perlahan-lahan. Adapun arah pemijatan dilakukan dari perut bagian depan hingga ke belakang. Lakukan pemijatan tersebut dengan ibu jari tangan. Atau Anda dapat melakukannya dengan jari telunjuk. Lakukan hal yang sama terhadap induk kakap jantan.

b.     Cara Pembuahan
Setelah telur dan sperma dikeluarkan dari induk-induknya, segeralah campurkan pada sebuah wadah. Aduklah sperma dan telur itu dengan bahan yang lembut dan lunak. Saat pengadukan, teteskan air sedikit demi sedikit.

c.     Perawatan telur
Jika telur telah terbuahi, simpanlah dalam kantung plastik vinyl yang telah diberi air garam dengan kadar 28-32 permil. Lalu, masukkan telur itu ke dalam bak-bak penetasan.
Penetasan telur akan terjadi pada suhu 28 hingga 29 derajat celsius. Pada suhu yang lebih rendah, penetasanakan terjadi selama 17 jam. Namun, bila suhu lebih tinggi yaitu 30 derajat celsius penetasan akan lebih cepat. Penetasan akan terjadi dalam 12 jam saja.

d.     Pemelihaaraan larva
Larva yang berumur 24 jam mulai mengalami pigmentasi mata. dua jam kemudian, saat larva berumur 26 jam, proses pigmentasi ini berakhir sempurna. Dan, larva akan menentas.
Mulut larva akan terbuka penuh setelah 30 jam dari saat tetas. Kuning telur dan tetasan minyak akan terserap habis masing-masing  setelah 42 jam dan kurang lebih 80 jam dari saat tetas.
Sembilan puluh tiga jam msetelah telur menetas merupakan titik kritis bagi kelangsungan hidup larva. Saat itu, semua cadangan bahan makanan habis terserap, sehingga diperlukan pasokan pakan yang ukurannya sesuai dengan perkembangan larva, Kandungan nutriea-nya seimbang serta mudah dicerna.Salah satu jenis pakan yang memenuhi kriteria ini adalah zooplanton.
Zooplankton antara lain kutu air (rotifera), artemia salina (stadia naupli) dan Trigiopus japonicus memang dibutuhkan sebagai pakan awal untuk benih ikan. di antara spesies Rotifera laut, Brachiionus plicatilis-lah yang paling sering dimanfaatkan sebagai pakan larva ikan dan udang.
Jenis akan yang pertama diberikan untuk larva kakap putih adalah rotifera, sebanyak 30 individu/ml. Setelah larva berumur 10 hari, pakan yang diberikan adalah Artemia salina sebanyak 5 individu/ml.
Kepadatan jasad pakan di kontorol sebelu m pemberian pakan. Caranya, ambil 1 ml air meida pemeliharaan. Hitung jasad pakan dengan pipet ukur 1 ml atau dengan mikroskop.
Setiap hari, di bagian dasar tangki, dilakukan peyiponan untuk membuang larva ikan yang mati dan ekskresi dari larva maupun dari jasad pakan. Dengan cara ini, air akan terjaga kualitasnya dan tidak terkontaminasi bakteri penyakit.

2.     Pemijahan dalam bak
Biasanya calon induk yang telah siap untuk berpijah pada tahun ketiga. Adapun berat badan induk mencapai 3,5 kg. Induk kakap jantan telah menghasilkan sperma setelah berusia 2-4 tahun. Induk kakap betian akan mengasilkan telur jika telah berusia 3-4 tahun.Akan tetapi, semakin lanjut usia induk tersebut, akan semakin baik pula hasilnya.
Pada saat satu bulan menjelang musim pemijahan, pindahkan induk-induk jantan dan betina dari keramba pemeliharaan ke bak-bak pemijahan. Adapun perbandingan jumlah induk jantan dan betina dalam bak itu adalah 1:1.  Dengan demikian, dalam satu bak pemijahan tidak mutlak harus diisi oleh sepasang induk. Kita dapat memasukkan ke dalam bak pemijahan sebanyak lima pasang atau sepuluh pasang.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan selama pemijahan dalam bak.

a.     Kondisi air
    Air laut yang digunakan untuk pemijahan haruslah bermutu baik. Kadar garam yang dianjurkan sekitar 30 permil dengan sistem air mengalir. Kemudian, air ini harus diganti sebanyak 80% setiap hari menggunakan air  laut yang baru.

b.     Pemberian pakan.
    Pakan diberikan sekali dalam sehari. Adapun jenis pakan yang diberikan adalah ikan rucah lemuru dan ikan teri. Ikan-ikan tersebut harus dipotong bagian kepalanya dan telah dibersihkan. Adapun banyaknya pakan yang diberikan yaitu sebanyak 1 % dari berat badan induk-induk ikan.

Sering terjadi ikan yang sudah mencapai ukuran ideal sebagai induk tidak/belum memijah. Ikan yang demikian dapat dipacu pematangan gonadnya dengan menyuntikkan hormon.Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan injeksi hormonyakni; kematangan induk, waktu, cara dan dosis. Induk jantan harus ada sperma bila diastripping dan induk betina harus mempunyai diameter telur 0,8 mm. Jenis hormon yang sering digunakan adalh Maturation Inducting Hormon (MIH) dan Ovulation Inducting Hormon (OIH). MIH biasanya berasal dari ekstrak kelenjar hipophysa. Dosis yang ideal untuk penyuntikan calon induk adalah 8-10 mg hipophysa/kg berat induk atau 800-900 IU per kg berat induk.
Hormon yang selama ini banyak dikenal dipakai untuk merangsang pemijahan, yakni Puberogen dan HCG (Human Chorionic Gonadotropin).Pemakaian puberogen untuk induk ikan jantan dosisnya 20 – 50 IU/kg ikan, sedangkan untuk ikan betina dosisnya adalah 50 – 200 IU/kg ikan. Pemakai HCG dengan dosis 250 – 1000 IU/kg ikan dicampur dengan kelenjar hipophysa ikan karper yang telah dibuat homogen dengan dosis 2 – 3 mg/kg. Selanjutnya ikan akan memijah 36 jam setelah penyuntikan . Apabila belum memijah dilakukan penyuntikan kedua 48 jam setelah penyuntikan pertama. Waktu penyuntikan sebaiknya pagi hari pukul 08.00 – 09.00 dan dilakukan pada bagian dorsal tutup insang atau di bawah duri punggung keras kedua pada sisik baris ke-6. Arah penyuntikan agar mendatar membentuk sudut 300.
Dalam kolam itu, induk betina yang telah bunting selama musim pemijahan akan berada di permukaan air dan berenang dengan lemah. Diperkirakan 1 hingga 2 minggu sebelum berpijah, intuk kakap betina itu akan memisahkan diri dari kelompoknya. Selain itu, kegiatan makannya pun akan berkurang. Sementara itu, induk jantan melakukan aktivitasnya seperti biasa.
Waktu pemijahan dalam bak pemijahan sama seperti pemijahan di alam. Sebagaimana kita ketahui bahwa pemijahan di alam akan berlangsung pada bulan April hingga akhir bulan September. Saat pemijahan akan terjadi pada pukul 19.00 hingga 23.00.  pada hari pertama sampai hari ke delapan pada bulan purnama.
Pemijahan akan terjadi saat induk kakap jantan dan induk kakap betina berenang bersama-sama saling berdampingan. Saat itulah terjadi pemijahan.
Telur-telur yang dibuahi akan mengapung ke permukaan air. Telur yang tidak terbuahi akan tenggelam di dasar bak.
Pada saat itu, kita harus mengangkat telur-telur itu dan memindahkan ke dalam bak penetasan. Pengangkatan telur dapat dilakukan dengan menggunakan selang penyedotan.
Penanganan khusus telur dalam bak penetasan haruslah benar-benar diperhatikan. Mulai dari kadar garam air laut yang dianjurkan berkisar antara 25-hingga 32 permil. Kemudian, suhu air harus tetap stabil berkisar antara 28 derajat celsius. Bila perlu, gunakan water heater untuk menstabilkan suhu air.
Jika hal-hal di atas tidak terpenuhi, akibatnya akan mengganggu perkembangan telur dan burayak.





















Gambar Perkembangan telur ikan kakap yang telah dibuahi sampai menetas dan menadi burayak

No comments:

Post a Comment