Saturday 10 December 2016

Sistem Pembenihan Udang Windu

Pembenihan
Pembenihan udang biasanya dilakukan sebagai usaha terpisah yang hasilnya dijual, tetapi pada pengusahaan tambak yang besar dan kadang-kadang sekaligus dilakukan dengan dua cara, yaitu secara alami dan buatan. Pembenihan secara alami dilakukan dengan mengalirkan air laut ke dalam tambak dengan harapan akan ada bibit-bibit udang yang terbawa dan dibesarkan. Pembenihan cara ini banyak dilakukan oleh para petani tambak tradisional. Sedangkan pembenihan buatan dilakukan dengan menangkap udang betina yang sudah siap bertelur untuk dibiakkan di dalam kolam pembenihan.

a.     Sistem Pembenihan
Sistem ini telah dikembangkan di Jepang dengan menggunakan kolam yang berukuran besar yang kapasitasnya dapat menampung benih udang 40.000 sampai 2 juta liter lebih. Kolam ini dapat terletak di udara terbuka atau di bawah atap plastik transparan. Kolam diisi air laut yang sudah di saring dan selalu diberi airasi [2]. Induk udang yang akan melepaskan telur dimasukkan ke dalam kolam pada waktu pagi hari, kemudian pemupukan kolam dilakukan apabila larva naupilus udang sudah terlihat, dengan penambahan beberapa spesiesphytoplankton dan juga zooplankton yang berguna untuk makanan larva udang tersebut. sistem ini sangat bergantung pada kondisi lingkungan dari kolam, tetapi beberapa kerugian dapat timbul pada sistem ini, yaitu :
1.    Kesulitan dalam mengontrol kandungan algae yang tumbuh dalam kolam juga sulit mengontrol bila timbul penyakit.
2.    Kolam besar sangat memerlukan induk yang siap untuk bertelur dalam jumlah yang banyak.
3.    Sulit mendapatkan bibit udang induk dari spesies P. monodon [udang windu] dalam jumlah yang banyak dalam satu waktu.
4.    Larva P. monodon lebih sensitif pada pemupukan langsung, sehingga dapat menimbulkan kematian.
5.    Biaya yang diperlukan untuk membuat kolam yang besar terlalu mahal.

b.     Sistem Kolam Terpisah
Sistem ini telah berhasil dikembangkan di Texas, Amerika Serikat dan sistem inilah yang paling disukai oleh usaha-usaha pembenihan udang di negara-negara Asia. Sistem ini menggunakan beberapa kolam yang lebih kecil dengan kapasitas 500 - 30.000 liter. Kolam terpisah tersebut digunakan untuk pemeliharaan algae, diatom dan pembenihan artemia, kolam untuk bertelur dan kolam buyaran untuk pemeliharaan larva. Diatom yang digunakan untuk maknan larva dibiakkan di dalam kolam kecil yang berukuran 1000 - 2000 liter yang berisi air laut yang sudah disaring dan kemudian dipupuk. Induk udang dipelihara dalam kolam terpisah, kemudian telur ataupun larva naupilus diambil dan dipindahkan ke dalam kolam larva. Makanan bahan-bahan hidup seperti diatom atau artemia diberikan setiap hari dalam kolam larva. Post larva hari ke-6 [PL6) kemudian dipindahkaan dalam kolam buyaran dengan kepadatan sekitar 32-1000 larva / meter kubik yang kemudian dijual atau ditebarkan ke dalam tambak pembesaran pada periode post larva 20 sampai 30 [PL 20-PL 30).

c.     Cara Penebaran
Penebaran benih post larva [PLO-PL30] ke dalam tambak pembesaran bergantung pada sistem tambaknya dan luasnya. Pada sistem trambak ekstensif, ada yang penebarannya tidak dengan menggunakan benur dari pembenihan, tetapi dengan benur alam. cara ini banyak dilakukan oleh petambak tradisional, yaitu dengan mengalirkan air laut pada waktu pasang ke dalam tambak tambak dan diharapkan benur udang putih ikut masuk ke dalam tambak dan dipelihara. Cara penebaran benur udang windu dapat dilihat pada tabel berikut.

    Sistem tambak    Jumlah larva      Harapan hasil              ekor / ha    panen ton/ha

     Ekstensif                      < 5000                            0,3 - 0,5
     Semi intensif            10. 000 - 40. 000                       1,0 - 2,5
     Intensif                 40. 000 - 300.000                       3,0 - 6,0


Pemanenan biasanya dilakukan setiap 4 bulan setelah penebaran benur. Di Indonesia pada tambak intensif, penebaran benur bervariasi antara 40.000 - 400.000 ekor dengan produksi antara 1 - 10 ton / ha / 4 bulan. tetapi perlu diingat bahwa penebaran terlalu banyak benur dapat menaikkan angka kematian.

No comments:

Post a Comment