Friday 9 December 2016

Hama dan Penyakit yang menyerang budidaya Kakap putih serta Penanggulangannya



Dalam menjalankan budidaya ikan kakap, saat proses berlangsung, terkadang tidaklah lancar begitu saja. Ada saja berbagai kemungkinan yang terjadi. Salah satunya adalah terjangkit berbagai penyakit.
Sebagai makhluk hidup, ikan kakap tidak selalu sehat. Ia terkadang terserang oleh berbagai bibit penyakit.  Adapun jenis penyakit yang dialami oleh ikan kakap terjadi oleh dua sebab. Pertama disebabkan oleh bibit penyakit. Kedua penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan.

A.     PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH BIBIT PENYAKIT
Ikan yang diserang oleh bakteri, disebabkan oleh lemahnya kondisi ikan itu sendiri. Lemahnya ikan dapat disebabkan oleh faktor lingkungannya. Akibat faktor lingkungan yang tidak sesuai dengan kebiasaan hidupnya itu, membuat ikan kakap menjadi stres.
Selanjutnya, infeksi bakteri pun terjadi. Akibat terburuk pun dapat terjadi. Ikan kemungkinan besar akan mati.
Adapun ciri-ciri ikan kakap yang terserang bakteri adalah sebagai berikut.
a.     Terjadi perubahan warna kulit.
b.     Timbul luka pada kulitnya
c.     Muncul benjolan-benjolan pada permukaan kulitnya.
d.     Matanya menonjol.
Berbagai kuman yang bersifat parasit banyak menyerang ikan kakap. Jenis-jenis kuman tersebut adalah sebagai berikut.
1.     Saprolegnia, sp
2.     Myzobacer, sp
3.     Vibrio sp
4.     Aeromonas sp











Gambar ikan terserang Saprolegnia sp










Gambar ikan terserang bakteri

B.     Penyakit yang Disebabkan Oleh Faktor Lain
Selain disebabkan oleh bibit penyakit, penyakit yang menyerang ikan kakap putih dapat disebabkan pula oleh faktor lingkungan, faktor pakan yang kurang baik, faktor keturunan, dan kesalahan dalam membudidayakan.

1.     Faktor lingkungan
Kita ketahui bahwa lingkungan terdiri dari berbabai unsur yang kompleks. Ada unsur fisika, kimia, dan biologi. Faktor fisika dan kimia yang tidak cocok dengan kehidupan ikan kakap dapat menimbulkan kematian. Adapun faktor fisika dan kimia itu adalah sebagai berikut.
a.     Kurangnya kadar oksigen dalam air.
b.     Kadar garam yang tidak sesuai dengan kebiasaan hidup kakap putih. Misalnya terlalu tinggi atau terlalu rendah.
c.     Air yang tercemar gas-gas beracun.
d.     Perubahan suhu yang mendadak.

Adapun gangguan dari faktor dapat idtimbulkan dari organisma lain seperti ular, kepiting, burung, dan ikan lainnya. Mereka yang merupaakn predator akan mengganggu kehidupan ikan kakap.

2.     Faktor pakan
Pakan merupakan kebutuhan bagi setiap makhluk hidup. Pemberian pakan yang kurang baik dapat menghambat pertumbuhan ikan kakap, mudah terserang penyakit, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Selain itu, pemberian pakan berupa makhluk hidup pada ikan kakap mulai dari burayak hingga dewasa harus sesuai. Dengan demikian, tidak akan menimbulkan kematian.
Hal lain yang penting adalah pemberian jumlah pakan anorganik. Jika kita memberikan pakan yang terlalu banyak sehingga bersisa, misalnya di tambak, sisa-sisa makanan itu akan membusuk. Pembusukan akan menyebabkan air terkontaminasi. Ikan kakap akan mabuk dan mati.

3.     faktor keturunan
Penyakit pada ikan kakap dapat pula disebabkanoleh faktor keturunan, misalnya bentuk fisik ikan yang tidak normal atau kelainan tubuh lainnya. Oleh karena itu, dalam memilih benih untuk dibudidayakan, kita harus benar-benar memperhatikannya.

4.     Faktor kesalahan dalam pembudidayaan
Kesalahan dalam pembudidayaan ikan kakap dapat menimbulkan berbagai penyakit. Adapun kesalahan yang sering terjadi dalam pembudidayaan adalah sebagai berikut.
a.     Padat tebar ikan kakap di dalam media. Hal ini dapat mengakibatkan kematian pada ikan kakap. Penyebabnya adalah selain persaingan terlalu tinggi, kemungkinan saling memangsapun akan terjadi. Padatnya penebaran ikan dalam media dapat pula menyebabkan cepatnya persebaran penyakit dari satu ikan ke ikan lainnya.
b.     Pengelompokan ikan kakap yang tidak setara. Pengelompokan ikan yang tidak setara dari segi ukuran ikan dapat mengakibatkan kematian pada ikan yang lebih kecil. Hal ini karena ikan itu akan dimangsa oleh ikan yang lebih besar.

C.     PENANGGULANGAN
Penyakit-penyakit tersebut dapat ditanggulangi. Adapun langkah-langkah penanggulangannya adalah sebagai berikut.
1.     Pencegahan
Menurut kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan demikian, tidakan pencegahan lebih baik dilakukan dari pada pengobatan. Pencegahan terjangkitnya penyakit pada ikan dapat dilakukan dengan berbagai faktor. Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
1.     Menjaga mutu air. Mutu dan kualitas air yang baik harus lelalu diperhatikan. Adapun mutu dan kualitas air yang baik berkaitan dengan pH, kadar garam, kadar oksigen, kejernihan, tidak terkontaminasi, dan lain-lain. Adapun cara menjaga mutu dan kualitas air tersebut adalah dengan menjaga pintu masuk dan pintu keluar air di tambak. Dengan demikian, air tambak akan tetap fresh.
2.     Pemberian pakan yang cukup. Kurangnya pemberian pakan dapat menurunkan daya tahan tubuh ikan tersebut sehingga dapat terjangkit penyakit. Jika ikan cukup pakannnya, ia akan sehat dan memiliki daya tahan tubuh yang tinggi.
3.     Mengurangi kemungkinan timbulnya perubahan faktor lingkungan yang dapat mengakibatkan stres pada ikan
4.     Pemilihan bibit unggul yang sehat.
5.     Pemberian vaksinasi.
6.     Menciptakan kenyamanan pada media pembudidayaan sehingga ikan seolah-olah merasa hidup di alam.
7.     Melakukan sanitasi tempat pembenihan.
               
2.     Pengobatan
Pengobatan biasanya dilakukan dengan menyuntikkan bahan kimia terhadap badan ikan.
a.     Saprolegniasis
Jika ikan terserang oleh bakteri jenis ini, pada bagain yang terserang diolesi dengan:
1)     Yodium Tincture 0,1%, atau
2)     Potassium dicromate 1%, atau dapat pula digunakan
3.     Larutan Methylene blue 0,1 ppm selama 1 jam dan diulagi selama 3 hari.
b.     Serangan bakteri
Jika ikan ini terserang bakteri, sebagai pengobatannya dapat direndam  dalam larutan:
1)     Nitrofurazone 15 ppm selama 4 jam; atau
2)     Chloramphenicol 50 ppm selama 2 jam; atau
3)     Sulphonamide 50 ppm selama 4 jam.

No comments:

Post a Comment