Friday 9 December 2016

Mengenal berberapa Jenis Kerapu untuk Budidaya

Terdapat beberapa jenis ikan kerapu yang sekarang ini diketahui
    dan beberapa sangat berpotensi untuk dibudidayakan. Untuk lebih mengenal berbagai jenis ikan ini dan potensi pasarnya berikut akan diulas mengenai klasifikasi dan ragamnya.

A.     Klasifikasi
Sampai saat ini telah diketahui sekitar 46 jenis ikan kerapu yang hidup di berbagai tipe tempat hidupnya di laut. Dari ke sekian jumlah tersbut, ternyata berasal dari 7 genus, yaitu Aethaloperca, Anyperodon, Cromileptes, Cephalopholis, epinephelus, Plectropomus, dan Variola. Dari ke tujuh genus yang diketahui, ternyata hanya ada 3 genus yang sekarang ini digolongkan sebagai ikan komersial dan sudah mulai dibudi dayakan, yaitu Chromileptes, Plectropomus, dan Epinephelus.
Ikan kerapu termasuk kelas Teleostei dari subkelas Actinopterygii. Ikan kerapu termasuk bangsa Perciformes dan familia Serranidae.

B.     Beberapa Jenis Kerapu Budi Daya
Dengan mudah ikan kerapu dapat dibedakan dari ikan jenis yang lainnya, karena warna dan bentuknyaa yang khas. Namun demikian, untuk membedakan di antara satu jenis dengan jenis yang lainnya agak sulit karena memiliki kemiripan baik jika dilihat dari bentuk maupun warnanya. Berikut akan diulas beberapa jenis ikan kerapu yang sekarang ini sangat disukai untuk dibudidayakan.

1.     Kerapu bebek atau tikus [Chromileptes altivelis]
Kerapu ini di pasaran internasional dikenal dengan nama polka-dot grouper atau hump-backed rocked. Kerapu dari jenis ini termasuk ikan yang harganya mahal jika dibandingkan kerapu dari jenis yang lainnya. Selain dapat dikonsumsi, ikan kerapu bebek yang masih muda dapat dijadikan ikan hias.
Ikan kerapu bebek memiliki tubuh yang berbentuk pipih dengan warna dasar abu-abu dan memiliki bintik-bintik hitam. Pada ikan yang masih muda, bintik-bintik tersebut lebih besar ukurannya dan lebih sedikit jumlahnya. Kepala ikan kerapu ini berukuran kecil dengan moncong yang kelihatan meruncing. Ikan kerapu ini hidup di perairan yang banyak terumbu karangnya dan dapat ditangkap dengan menggunakan bubu atau jaring. Penyebaran ikan kerapu bebek meliputi kepulauan seribu, Kep Riau, Bangka, Lampung Selatan, dan Kawasan perairan terumbu karang. Ikan kerapu bebek yang disukai memiliki bobot tubuh sebesar 0,5 - 2 kg dengan harga di pasaran lokal sekitar 25.000 - 35.000 per kg. Untuk lebih jelasnya mengenai bentuk kerapu bebek ini dapat dilihat pada gambar berikut.











Gambar Ikan Kerapu bebek muda, dapt dipakai sebagi ikan hias











Gambar Ikan Polka-dot grouper, merupakan jenis
ikan kerapu yang banyak dikonsumsi dan harganya mahal


2.     Kerapu Sunuk [sunu/lodi] Plectropomus spp
    Ikan kerapu dari jenis ini dikenal dengan sebutan coral trout. tubuhnya memiliki bentuk yang memanjang dan agak gilik. Ikan kerapu ini dapat berubah warna tergantung kondisi lingkungannya, terutama dalam keadaan stres akibat adanya perubahan kondisi lingkungan sekitarnya.Warna yang seringkali ditampilkannya yaitu merah atau kecoklat-coklatan. Seringkali ikan kerapu ini disebut sebagai kerapu merah. Pada permukaan tubuhnya terdapat bintik-bintik yang berwarna biru sedangkan pada tepinya berwarna gelap. Disamping itu terdapat 6 pita yang berwarna gelap, namun kadang-kadang pita ini tidak terlihat. Kerapu sunuk dari jenis Plectropomus leopardus atau leopard coral trout memiliki bintik-bintik kecil yang ukurannya seragam. Sedangkan P. maculatus atau spotted soral trout memiliki bintik yang ukurannya tidak seragam. Jenis kerapu ini banyak ditemukan hidup di perairan yang berkarang dan sering ditangkap dengan menggunakan alat pancing atau bubu. Penyebarannya terdapat di daerah perairan Kepulauan Karimunjawa, kep.Seribu, lampung Selatan, Kep. Riau, Bangka Selatan, dan perairan yang banyak terdapat terumbu karangnya. Ikan kerapu jenis ini banyak dikonsumsi dengan ukuran yang sama seperti ukuran kerapu bebek, tetapi harganya sedikit lebih murah, yaitu Rp 25.000,00 - 30.000,00 per kgnya.

3.     Kerapu Lumpur atau balong atau estuary grouper [ephinephelus spp]
Kerapu jenis ini berbentuk memanjang dan gilik. Memiliki warna dasar abu-abu muda dengan bintik-bintik dipermukaan tubuhnya. Orang banyak menyebutnya sebagai kerapu hitam. Jenis Epinephelus suillus memiliki bintik cokelat dengan 5 pita yang vertikal berwarna gelap. Kerapu dari jenis ini dahulunya dikenal dengan nama ilmiah E. tauvina, E. malabaricus yang memiliki bentuk yang hampir mirip dengan E. suillus, namun ukuran bintiknya lebih kecil dan berwarna hitam. Kerapu E. suillus banyak ditemukan di Teluk Banten, Segara Anakan, Kep. Seribu, Lampung, dan kawasan daerah muara sungai. Di daerah tersebut umumnya banyak mengandung lumpur sehingga ikan ini seringkali disebut orang sebagai kerapu lumpur. Ikan kerapu ini sudah banyak dibudidayakan karena proses pertumbuhannya paling pesat dibandingkan jenis kerapu yang lainnya serta benihnya banyak tersedia di perairan bebas. Benih-benih yang berukuran kecil mudah ditangkap dengan menggunakan alat yang disebut sodo atau sudu, sedangkan yang ukurannya besar dapat ditangkap dengan menggunakan pancing, bagan, sero, dan bubu. Di Indonesia ikan kerapu jenis ini sudah berhasil dipijahkan di dalam bak-bak yang terkontrol, tetapi dalam memelihara larvanya merupakan masalah yang sampai sekarang belum terpecahkan. Kerapu lumpur banyak dikonsumsi dengan ukuran bobot 400 - 1.200 g dengan harga jual Rp 10.000,00 - Rp 15.000,00.

4.     Kerapu Macan atau Flower atau Carpet cod [Epinephelus fuscoguttatus]
Bentuk kerapu macam menyerupai kerapu lumpur, tetapi badannya agak lebih tinggi. Bintik-bintik pada permukaan tubuhnya gelap dan rapat. Sirip dadanya berwarna kemerahan dan sirip-sirip yang lain memiliki tepi yang cokelat kemerahan. Perkawinaan secara buatan telah dapat dilakukan pada bak terkontrol, tetapi angka kematian larvanya masih menunjukkan angka yang tinggi. Tempat hidup ikan kerapu macan yaitu di daerah karang, sehingga sering disebut kerapu karang. Penangkapan dapat dilakukan suatu alat yang disebut bubu atau pancing. Ikan kerapu ini banyak dikonsumsi dengan ukuran yang sama dengan kerapu lumpur, tetapi harganya terkadang lebih rendah atau lebih tinggi.

No comments:

Post a Comment