Friday 9 December 2016

Penangnan Ikan Hasil Tangkapan Budidaya

Penanganan Hasil Tangkapan
Mengingat benih ikan kerapu selanjutnya akan dipelihara, maka penanganan setelah ditangkap harus benar-benar diperhatikan. Ikan harus selalu utuh tanpa luka  atau sisiknya terkelupas. Untuk penangkapan dengan menggunakan sarana perahu, biasanya dalam perahu dilengkapi dengan aerator untuk sumber oksigen. Sedangkan perahu tradisional tidak dilengkapi dengan aerator untuk sumber oksigen, oleh karena itu air perlu diganti secara berkala selama perjalanan. Beberapa nelayan menampung hasil tangkapannya sementara waktu pada saat penangkapan masih berlangsung di dalam ember tanpa diberi oksigen. Kenyataannya ikan kerapu, terutama kerapu lumpur cukup tahan dalam kondisi yang jelek sehingga masih tetap hidup sampai ke tempat penampungan yang jaraknya tidak terlalu jauh. Apabila ikan akan dipindahkan, digunakan serokan yang halus untuk menghindari luka dan lepasnya sisik.
Sebelum ikan-ikan kerapu hasil tangkaapan dipelihara di tempat penampungan, sebaaiknya ikan-ikan tersebut direndam terlebih dahulu di dalam air yng mengaandung antiseptik atau antibiotik. Hal ini dilakukan untuk mencegah agar infeksi bakteri akibat goresaan-goresan pada tubuhnya sewaktu dilakukan pemindahan.









Perendaman ikan kerapu hasil tangkapan di dalam air yang diberi obat antiseptik

Tempat pemeliharaan ikan kerapu dapat dibuat dari karamba jaring apung yang berukuran kecil atau kurungan segi empat dari belahan bambu yang direndamkan di dalam perairan. Tempat menampung juga dapat dilakukan dengan menggunakan wadah yang selalu dialiri air laut, meskipun cara ini membutuhkan biaya yang cukup mahal. sebuah pompa dengan sumber listrik diperlukan untuk mendapatkan air laut. sebelum digunakan, terlebih dahulu air disaring dengan menggunakan filter, agar air benar-benar bersih. Filter dapat dibuat sendiri dengan membuat lapisan-lapisaan koral atau kerikil dan pasir halus yang sudah dibersihkan sebelumnya. Disamping itu, juga dibutuhkan aerator atau blower sebagai sumber oksigen. Kemampuan aerator atau blower untuk menghasilkan udara tergantung pada kekuatan / ukuran alat. Bila menggunakan jaring, harus dipilih jaring yang berukuran mata jaringnya halus atau yang disesuaikan dengan ukuran ikan. dalam jaring karamba harus selalu terjadi pertukaran air.












Penampungan benih kerapu yang berupa karamba kecil yang dipasang di kolam air laut
   
Ikan yang baru dipelihara di habitat yang baru biasanya mengalami stres. Ini ditunjukkan oleh adanya perubahan warna ikan sehingga menjadi pucat atau pudar. Selanjutnya di dalam tempat pemeliharaan dilakukan seleksi ukuran, karena ikan kerapu termasuk ikan kanibal. Ikan yang kecil akan menjadi mangsa ikan yang lebih besar. Ikan kerapu dalam keadaan stres mudah menjadi kanibal. Dalam keadaan seperti itu ikan masih belum mau makan. Akan tetapi karena daya tahan tubuhnya cukup baik, ikan dapat menahan lapar dalam periode yang cukup lama. Namun demikian, ikan-ikan ini harus terus dilatih agar mau makan. Biasanya setelah 5 -7 hari ikan baru mulai mau makan. jenis pakan yang biasa digunkan yaitu ikan rebon atau udang kecil atau serpihan daging ikan runcah. Sisa-sisa pakan tersebut diusahakan jangan sampai terkumpul di dasar kolam pemeliharaan.
Usahakan jang mencampur ikan yang baru ditangkap dengan yang sudah lama di tempat pemeliharaan. Jika dicampur, ikan yang lebih lama akan menyerang ikan yang baru sehingga banyak ikan yang terluka sehigga akhirnya mati.











Bagan pengemasan benih ikan tertutup









No comments:

Post a Comment