Friday 9 December 2016

Pembesaran Kakap Putih Menggunakan Jaring Keramba Apung

jaring apung
Pembesaran ikan kakap cukup baik dilakukan menggunakan jaring keramba  apung. Pembesaran ini dilakukan di laut.

1.    Pemilihan Lokasi
Pembesaran kakap putih dengan menggunakan keramba jaring apung memerlukan syarat-syarat tertentu. Salah satunya adalah penentuan lokasi. Hal ini karena tidak semua lokasi pantai baik digunakan untuk membesarkan ikan ini.
Untuk itu, pemilihan lokasi yang tepat akan turut menentukan keberhasilan dalam usaha budidaya ikan kakap. Adapun, lokasi yang terbaik untuk melakukan kegiatan usaha pembesaran ikan kakap di laut adalah daerah perairan pantai yang merupakan teluk, langgoon, dan perairan pantai yang terletak di antara dua buah pulau.
Namun, secara teknis persyaratan lokasi pembesaran ikan kakap yang baik adalah sebagai berikut.
a.    Kedalaman pantai berkisar antara 7 – 8 m.
b.    Terjadinya bergantian massa air dengan kecepatan arus rata-rata tidak lebih dari 1 m per detik dan kecepatan gelombang kurang dari 1 m per detik.
c.    Fluktuasi pasang surut air antara 2 – 3 m.
d.    Salinitas optimal yang dibutuhkan antara 27 – 30 per mil.
e.    Suhu air berkisar antara 28 – 30 °C.
f.    pH antara 7,5 – 8,5.
g.    Pantai jauh dari sumber pencemaran rumah tangga, industri, dan limbah pertanian.
h.    Hindari daerah yang banyak terdapat hewan penempel  dan jasad/organisme pengganggu, dan tidak mengganggu alur pelayaran.
i.    Mudah dicapai dan mudah pula dalam penjualan hasil.

2.     Pembuatan Media Pembesaran (Keramba Jaring Apung)
Pembuatan Keramba jaring apung tidaklah sukar. Bahkan, bahan-bahannyapun mudah di dapat. Adapun cara membuatan Keramba Jaring Apung untuk pembesaran ikan kakap putih adalah sebagai berikut.

a.        Kerangka
Kerangka (bingkai) karamba jaring apung dapat dibuat dari bahan balok kayu, bambu, atau besi yang dilapisi bahan anti karat. Pemilihan bahan kerangka sebaiknya disesuaikan dengan tersedianya bahan di lokasi budidaya. Jika kita menggunakan Perhatikan konstruksi kerangka rakit berikut ini!


























Gambar Konstruksi kerangka rakit

b.    Jaring
Jaring yang digunakan untuk keramba jaring apung adalah jaring yang umum digunakan oleh para nelayan, yaitu terbuat dari bahan polyethilene atau sering juga disebut dengan istilah jaring trawl dengan bentuk empat persegi. Adapun ukuran mata jaring disesuaikan dengan besarnya ikan yang akan dipelihara.

Tabel  1. Penyesuaian ukuran mata jaring berdasarkan besarnya ikan yang dipelihara

Mata Jaring                Ukuran ikan       
0,5 cm                        1 – 2 cm
1 cm                        5 – 10 cm
2,5 cm                        20 – 30 cm
>2,5 cm                    >30 cm


c.    Pelampung
Pelampung berfungsi untuk mengapungkan dan sekaligus menahan kerangka jaring karamba apung. Biasanya, bahan yang digunakan sebagai pelampung, antara lain: drum yang berkapasitas 200 liter, styrofoam, atau fibreglass.
Namun, penggunaan drum kurang baik. Hal ini karena drum akan berkarat karena air garam.
Menurut penelitian Dari BBIL (Balai Benih Ikan Lampung), penggunaan drum sebagai pelampung hanya tahan 6-8 tahun, styrofoam 36-60 tahun, dan fiberglas bisa tahan hingga 75 tahun.

Tabel  2. Jenis pelampung yang digunakan dan lama pemakaian

Jenis pelampung                Lama pemakaian

Drum Kapasitas 200 liter        6    -    8   bulan   
Styrofoam                    36    -    60
Fibreglass                    50    -    75


Untuk membuat satu unit jaring terapung yang berukuran 5 x 5 meter yang dibagi menjadi 4 bagian, masing-masing 8 – buah pelampung. Sedangkan untuk yang berukuran 7 x 7 meter yang dibagi menjadi 4 bagian, masing-masing bagian berukuran 3 x 3 meter atau lebih diperlukan 12  -  16 buah pelampang.

d.    Pengikat
Pengikat adalah sesuatu yang menentukan kekuatan keramba jaring apung. Perlu kita ingat bahwa pengikat ini akan terkena air. Dengan demikian, bahan yang digunakan harus kuat, kokoh, dan tidak mudah lapuk. Untuk itu, bahan yang kita gunakan sebagai bahan pengikat adalah kawat.
Karena bahan yang digunakan untuk pengikat cukup berat, ukuran yang digunakan cukup besar. Diameter kawat yang disarankan adalah 0,5 cm. Walaupun kawat mudah berkarat, tali pengikat ini tahan sampai 1 tahun.






















Gambar cara mengikat kawat pada kerangka

e.     Pemberat
Pemberat berfungsi sebagai penahan jaring karamba apung agar tidak terbawa arus pantai. Pemberat untuk keramba jaring apung dapat terbuat dari  beton cor atau dapat pula digunakan jangkar.
 Adapun tali yang digunakan untuk mengikat antara jangkar dan keramba jaring apung harus disesuaikan dengan beban yang dipikulnya. Gunakanlah tali yang kuat dan besar. Panjang tali jangkar adalah 3 kali kedalaman air.




















Gambar tali pada pemberat

Selain pemberat yang digunakan untuk menahan kerangka keramba jaring apung, ada pemberat lain yang digunakan,yaitu pemberat yang digunakan untuk menahan jaring agar jaring tersebut tetap sesuai bentuknya. Karena pemberat ini hanya untuk menahan bentuk jaring, beratnyapun tidak perlu terlalu berat. Pemberat yang digunakan biasanya terbuat dari batu atau timah yang masing-masing beratnya 2 – 5 kg.

3.     Pemeliharaan Keramba Jaring Apung
Karena lokasi cukup berat yaitu di air, pemeriksaan terhadap karamba Jaring Apung harus sering dilakukan. Pemeriksaan perlu dilakukan guna menghidari berbagai kemungkinan buruk yang akan terjadi. Salah satu bagian rusak, kemungkinan akan merusak bagian lainnya.
Kerusakan mungkin terjadi pada putusnya tali pemberat, putusnya tali pengikat kerangka, putusnya tali pengikat pelampung. Atau mungkin pula terjadinya patah pada kerangka keramba jaring apung. Kerusakan ini perlu segera diantisipasi guna menghindari kerugian yang akan ditimbulkan.

4.     Pemeliharaan Ikan di Keramba Jaring Apung
Setelah media pembesaran ikan disiapkan, tahap selanjutnya adalah proses pemeliharaan ikan tersebut. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a.     Satu unit keramba jaring apung untuk pembesaran biasanya terdiri dari 4 buah kurungan berukuran masing-masing 5 x 5,3 m. Adapun ukuran mata jaring berkisar antara 2,5 – 5 cm terbuat dari bahan polyethilene.

















Gambar Tempat pembersaran Keramba jaring apung

b.     Tebarkan benih pada tempat pembesaran itu dengan padat penebaran berkisar 40 – 50 ekor/M3. Selanjutnya, berilah tutup pada bagian atas kantong  dengan jaring untuk menghindari ikan meloncat keluar. Dalam usaha kecil, setiap rakit dapat terdiri 32 buah kurungan (8 unit). Setelah ikan mencapai berat 400 gram per ekor, kepadatan harus diatur sekitar 10 – 20 ekor/M3.

Kakap putih dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, bila kondisi perairan memenuhi persyaratan dan mendapatkan makanan yang cukup. Benih-benih ikan kakap yang dibesarkan dalam keramba diberi pakan berupa  rucah ikan yang masih segar. Adapun banyaknya pakan bergantung pada ukuran ikan kakap
Banyaknya pakan yang diberikan, bergantung pada ukuran ikan yang dipelihara. Jika ikan dengan berat kurang dari 100 gram diberikan sebanyak 8 – 10% dari berat ikan. Namun, untuk ikan ukuran sampai 300 gram cukup diberikan pakan sebanyak lebih kurang 3 – 4% dari berat badan ikan per hari.
Frekuensi pemberian pakan bergantung pada ukuran, umumnya untuk ukuran larva dan gelondongan frekuensi pemberian pakannya adalah 3 – 4 kali perhari. Sedangkan pada pembesaran frekuensi pemberian pakannya 2 kali sehari. Waktu pemberian pakan yang baik bagi ikan kakap putih pada kurungan pembesaran dianjurkan setelah matahari terbit dan sebelum matahari terbenam.
Untuk memperoleh ikan kakap yang siap dipasarkan yaitu berukuran 600 –800 gram per ekor diperluan waktu antara 6 – 8 bulan. Hal yang sangat diperlukan selama pemeliharaan adalah menjaga jaring agar tetap bersih atau tidak ditempeli lumut maupun organisme lainnya yang dapat mengakibatkan kerusakan jaring. Oleh karena itu, setiap saat jaring perlu diangkat dan dibersihkan dari kotoran.

No comments:

Post a Comment