Thursday 6 October 2016

Tekstur Tanah yang Cocok untuk Tambak Lobster


Setelah dilakukan pengujian terhadap derajat keasaman tanah tambak, langkah selanjutnya adalah mengamati jenis atau tekstur tanah. Jenis tanah yang baik untuk lokasi pertambakan adalah tanah liat yang kandungan pasirnya tidak lebih dari 20%.
Karena tanah liat dapat menahan air sampai berbulan-bulan lamanya. Tanah liat suatu saat akan menjadi lumpur yang mampu menahan air.
Selain itu tanah yang baik untuk tambak harus mengandung mineral-mineral dan bahan organik. Apabila tanah untuk tambak tidak mengandung mineral-mineral yang cukup, akibatnya akan banyak lobster yang mati setelah penebaran benih dilakukan. Bahan organik sangat membantu untuk proses perkembangan lobster di dalam tambak. Dengan demikian tanah yang baik dan tepat untuk budi daya lobster ialah tanah dari jenis tanah liat [lempung].
Dengan tekstur tanah liat yang mampu menahan air dari perembesan, sangat menguntungkan petambak karena pengisian air dapat dilakukan sebulan sekali atau sesuai dengan jadwal yng telah ditentukan sebelumnya. Hal ini berarti meringankan pekerjaan dan dapat menekan biaya. Dengan demikian jelaslah dengan uraian di atas, bahwa pembangunan tambak harus di atas tanah liat.
Jika memang tak ada pilihan lain dan terpaksa harus membuat tambak di atas tanah yang berpasir, maka bagian dalam tambak harus dilapisi dengan tanah liat [lempung].
Bagian pematang [tanggul] utama hendaknya diteplok dengan tanah setebal 40 sampai 50 cm. Selain itu dapat dibuat lubang-lubang untuk tanah ini di bagian tengah. Sedangkan dasar atau pelataran tambak hendaknya lebih tebal, karena pada siang hari lobster selalu melakukan aktifitasnya di bagian ini.
Apabila ketebalan di dasar tambak kurang dari 50 cm, maka air dengan mudah surut, karena mengalami peresapan. Walaupun tanah lempung baik untuk dijadikan pelapis, namun tidak harus dilakukan tanpa perhitungan. Adapun jenis tanah liat yang baik untuk pelapis ialah yang berwarna hitam karena perubahan fisiknya lebih cepat ketibang tanah liat yang berwarna merah.
Dari keseluruhan persyaratan lokasi yang telah dijelaskan di atas, maka yang terpenting harus dipenuhi persyaratannya dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.    Terlindung dari gerakan arus dan gelombang serta angin kencang.
2.    Kestabilan tinggi, bebas dari gangguan air tawar atau hujan, jauh dari muara sungai.
3.    Tidak terjadi pengerukan atau sitasi, pantai-pantai putih dan berkarang.
4.    Keadaan Air jernih dan tidak mengalami pencemaran, serta jauh dari pemukiman.
5.    Dekat dengan sumber pakan dan benih.
6.    Kualitas air dengan salinitas 27 - 35 o/oo, dan suhu 25 - 28oC, BD 4,9 - 7,6 ppm dan pH 7 - 8.

No comments:

Post a Comment