Thursday 6 October 2016

Cara menguji Keasaman dan Ketinggian Tanah yang Cocok Untuk Budidaya Lobster

Cara Menguji Keasaman dan Ketinggian Tanah yang Cocok
Kadar keasaaman dapat diartikan kandungan zat asam yang berada di dalam tanah.
Zat ini dapat menyuburkan ikan atau dapat pula membunuhnya. Oleh sebab itu sebelum kita membuat tambak, terlebih dahulu harus dilakukan pengujian keasaman tanah.
Kadar keasaman di setiap daerah tidak selalu sama. Keadaan yang demikian ini disebabkan oleh kedaan topografi tanah dan ketinggian tanah yang berbeda-beda. Tanah di daerah pegunungan, biasanya kadar keasamannyaa berada antara 5 sampai 8 [pH = 5-8].
Sedangkan tanah yang berada di dataran rendah cenderung di bawah angka 5 atau di atas angka 7. Untuk itu tanah harus diuji dahulu kadar keasamannya, sebab kadar keasaman tambak yang tidak stabil dapat membuat lobster sulit bernapas.
Tanah yang bersifat asam dapat mempengaruhi kadar keasaman air. Kalau dibiarkan maka kimiawi air yang asam akan bercampur dengan sisa makanan dan kotoran lobster.
Akibatnya air akan berubah sifat menjadi racun bagi lobster.
Biasanya kadar keasaman pada tanah tambak yang baru berbeda dengan tambak lama.
Tambak yang sudah lama dibangun memiliki kadar keasaman yang stabil karena sering dipupuk. Pemupukan ini sangat mempengaruhi derajat keasaman air. Sedangkan tambak yang baru dibuat belum pernah diisi air dan belum pernah memperoleh pupuk sama sekali.
Untuk mengendalikan kadar keasaman tersebut, para petambak yang berada di pinggir sungai [sumber air tawar] perlu memupuk tambaknya dengan bahan organik atau anorganik jika ingin meningkatkan pH. Tetapi jika ingin menurunkan Ph, tanah harus ditaburi dengan kapur dolomit.

No comments:

Post a Comment