Sunday 14 August 2016

Budidaya Diskus

Tentunya kita tidak pernah membayangkan  bahwa memelihara ikan hias dapat menghasilkan uang jutaan rupiah. Ikan hias apakah itu? Tentunya ikan hias Diskus. Cobalah Anda beternak ikan ini. Jika berhasil, hanya dengan sepasang ikan diskus Leopard, Anda dapat menjual ikan dengan tidak kurang dari 10 juta rupiah.
Alasan ekonomi inilah  yang menyebabkan banyak kalangan penggemar ikan hias untuk mengembangbiakkan diskus. Bahkan, sebagian dari mereka yang serius membentuk perkumpulan sesama penggemar.
Hal ini menyebabkan jenis ikan ini sedang banyak digandrungi oleh masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat dunia. Entah di mana kehebatannya. Namun, sebagian orang mengatakan bahwa ikan ini memiliki bentuk yang unik.













Gambar 3.1. Berbagai jenis diskus

Asyik sekali beternak diskus jika kita sudah dapat mengembangbiakkannya. Jika Anda ingin mencoba mengembangbiakkan ikan ini, perhatikanlah langkah-langkah berikut ini. Namun, sebelumnya, ada hal-hal yang harus diperhatikan jika kita hendak memelihara atau mengembangbiakkan ikan discus.

1. Pemilihan Induk
Sebelum mengembangbiakkan diskus, setidaknya Anda harus benar-benar dapat memilih benih ikan diskus yang sehat untuk dikembangbiakan. Hal-hal tersebut adalah:
a. Pilihlah ikan yang terbesar di antara kelompoknya dalam satu akuarium. Tubuh yang besar menandakan bahwa pertumbuhan ikan tersebut sangat baik.
b. Perhatikan pula  bentuk tubuh ikan diskus tersebut. Ikan diskus yang sehat memiliki bentuk tubuh yang bulat.
c. Pastikan tidak ada sisik yang terepas. Sebab, bila ada, ikan tersebut pernah sakit. Umumnya, ikan diskus yang sakit, sisiknya akan tanggal.
d. Perhatikan sirip atas dan bawahnya. Umumnya, ikan discus yang kondisinya baik, saat berenang, sirip atas dan bawahnya mengembangkan dengan sempurna.
e. Perhatikan bentuk matanya. Bentuk mata ikan diskus yang normal, tidak menonjol. Bila mata ikan diskus terlihat menonjol, ikan tersebut kondisinya kurang baik.
f. Perbedaan umur ikan jantan dan betina jangan terlalu mencolok. Pilihlah jantan berumur 1 -2 bulan lebih tua dari betinanya.
g. Jantan dan betina harus matang kelamin dan berumur 1 - 1,5 tahun. Diskus Blue diamond matang kelamin usia 2 tahun, sedangkan Diskus cobalt matang kelamin antara umur 8 -12 bulan. Namun, matang kelamin dapat dipercepat dengan pemberian pakan yang berprotein tinggi, seperti campuran daging udang dan hati sapi atau telur udang.

2. Tempat Pemijahan
Sediakan akuarium dengan ukuran 50 cm x 50 cm x 40 cm supaya perkawinan terjadi secara intensif. Kemudian beri sekat kawat, sehingga tidak terjadi pemangsaan. Perhatikan gambar berikut!





















Gambar 3.2. Akuarium dengan ukuran 50cm x 50 cm x 40 cm dengan diberi sekat kawat pada tengahnya

Catlah kaca seluruh sisinya, kecuali pada bagian depannya. Hal ini agar diskus dapat berkonsentrasi pada pasangannya. Kemudian, gangguan dari lingkungan luar dapat dikurangi.
Untuk pemijahan diskus, stabilitas air sangat menentukan keberhasilan. Untuk itu, tempatkan akuarium di tempat yang tertutup. Diskus dangat cocok dipijahkan di daerah dingin seperti Bandung dan Bogor. Bila perlu, untuk mencapai suhu optimal, gunakanlah heater atau lampu listrik. Ini bertujuan untuk menjaga kestabilan suhu, bukan untuk mencapai suhu tertentu. Dengan demikian, tanpa pemanas pun dapat dilakukan asal suhu dapat dijaga kestabilannya.
Jangan lupa pasang saringan dalam akuarium tersebut. Saringan yang digunakan sebaiknya menggunakan Bio spon filter. Filter air ini selain menyaring kotoran juga menghembuskan oksigen, sehingga suplai oksigen dalam air tercukupi.
Kemudian, pilihlah calon induk berukuran 5 inci hingga 6 inci. Induk berukuran besar bisa bertelur dan menggendong anak lebih banyak. Sekali bertelur diskus menghasilkan 300-400 butir telur. yang berhasil menjadi burayak paling hanya 200-300 ekor.
Masukkan sepasang ikan itu  ke dalam akuarium dengan terpisah oleh sekat. Jika kedua ikan itu tampak akur. sekat dapat di buka. Dengan demikian, kedua ikan itu dapat kawin.
Diskus termasuk siklid yang suka menempelkan telur di permukaan benda-benda keras. Untuk itu, di dalam akuarium pemijahan disediakan media tempel telur. Media tersebut bisa berupa botol keramik, tegel poselen,  atau alat tempel telur berbentuk corong terbalik (cone). Pilihlah permukaan media yang sehalus mungkin tanpa pori-pori.
Menjelang bertelur, diskus akan meneliti tempat untuk menyimpan telur. Kedua ikan jantan dan betina itu akan selalu beriringan mencari tempat yang cocok untuk bertelur. Diskus betina kemudian bertelur dengan menempelkannya di tempat yang cocok. lalu sang jantan menyemprotkan sperma pada telur-telur itu. Kegiatan itu terjadi berulang-ulang. Setiap kali bertelur, diskus membutuhkan waktu selama satu jam.
Ada dua metode pembudidayaan diskus, yaitu: disusui dengan induk atau dengan inang asuh. Jika Anda memilih metode pertama, segeralah lindungi media tempel telur dengan kawat ram. Hal ini bertujuan agar jika suatu saat diskus kaget, ia tidak akan memakan telurnya.
Setelah 2 hingga 3 hari, telur akan menetas. Larva akan tetap menempel pada tempatnya selama empat hari hingga menghabiskan cadangan makanannya. Sesekali, induk diskus akan menghampiri anaknya seolah-olah hendak memakannya. Padahal, ia sebenarnya hendak mengyemburkan air yang mengandung oksigen, sehingga anak diskus dapat bernafas dengan baik. Ada kalanya, sang induk memindahkan anaknya ke tempat yang lebih baik dengan cara memasukkan anak itu ke dalam mulutnya.
Lama-lama, burayak akan terlepas dari media tempel telur dan mendekati induknya. Pada usia 3 hingga 4 minggu, burayak akan tumbuh bersama induknya. Ia memakan lendir ibunya. Kemudian, mulailah diberi pakan alami yaitu artemia.
Metode kedua jika dipelihara oleh inang asuh, siapkan akuarium penetasan telur ukuran 15 cm x 15cm x 30 cm. Perhatikan gambar berikut!














Gambar 3.3. Akuarium dgn ukuran 15 x 15 x 30 cm
Jangan lupa lengkapi dengan aerasi secukupnya. Bubuhkan pula methilene blue untuk mencegah serangan cendawan. Lalu, pindahkan cone yang ditempeli telur ke dalam akuarium baru itu dengan hati-hati.
Jika telur telah menetas, saat larva berusia 4 hari, larva ikan dapat dipidahkan kembali. Pemindahan dilakukan dengan menggunakan selang siphon. Inang asuh adalah diskus jenis cobalt. Jenis ini dipilih karena berwarna gelap. Larva suka di tempat yang gelap. Kemudian, diskus jenis cobalt harganya murah. Namun, sebaiknya inang asuh ini kondisinya juga sedang mengasuh anak. Jadi, tubuhnya masih berlendir untuk diberikan kepada anak asuhnya yang baru. Selamat mencoba!

No comments:

Post a Comment